Sabtu, 15 November 2014

KONSUMEN, KONSUMSI, KONSUMTIF, DAN KONSUMERISME DALAM PERILAKU KONSUMEN


A. Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Syarat - syarat konsumen menurut UU PK adalah:
- Pemakai barang dan atau jasa, baik memperolehnya melalui pembelian maupun secara cuma - cuma.
- Pemakaian barang dan atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, dan mahluk hidup lain.
- Tidak untuk diperdagangkan.
Sebagai contoh dari konsumen yaitu Ayaha yang membeli televisis untuk ditonton bersama keluarga setiap harinya.

B. Konsumsi
Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ciri - ciri barang konsumsi:
- Barang yang dikonsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia.
- Barang yang dikonsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup.
- Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi.
Tujuan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Contoh bentuk konsumsi yaitu setiap harinya pada saat kita lapar kita membutuhkan makanan, bisa berupa nasi, roti, dll, dan itulah yang disebut dengan konsumsi.

C. Konsumtif
Arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah - mewah.
Cahyana (1995) memberikan definisi perilaku konsumtif sebagai tindakan yang dilakukan dalam mengonsumsi berbagai macam barang kebutuhan. Tambunan (2001) mengatakan bahwa perilaku konsumtif menunjukan pada perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untu barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.
Berdasarkan dari beberapa pengertian telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukan untuk mengonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu semata - mata untuk memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan. Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu mudah melakukan pengeluaran untuk macam - macam keinginan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
Faktor - faktor yang memengaruhi perilaku konsumtif
Menurut Assuari (1987), tingkat keinginan seseorang menempati tingkat yang paling tinggi dalam pembelian, kemudian Assuari menambahkan bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi karena:
1. Pembelian ingin tampak berbeda dari yang lain
Remaja melakukan pembelian atau pemakaian dengan maksud untuk menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan yang lain.
2. Ikut - ikutan
Seseorang melakukan tindakan pembelian hanya untuk meniru orang lain atau kelompoknya dan mengikuti mode yang sedang beredar.
Sarwono (1994), mengatakan bahwa perilaku konsumtif biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor emosional daripada rasio, karena pertimbangan - pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli atau menggunakan suatu barang dan jasa lebih menitikberatkan pada status sosial, mode dan kemudahan darpada pertimbangan ekonomis. Ia menambahkan bahwa perilaku konsumtif berkaitan dengan proses belajar yang artinya dalam perkembangan individu akan belajar bahwa memperoleh suatu barang dan jasa atau melakukan perbuatan tentunya dapat memberikan kesenangan atau justru perasaan tidak enak.
Contoh konsumtif yaitu pada saat kita sedang jalan - jalan ke mall atau supermarket untuk membeli barang yang kita butuhkan, namun secara tidak sengaja Anda membeli barang lain yang menarik perhatian Anda untuk membelinya walaupun sebenarnya barang tersebut tidak Anda butuhkan.

D. Konsumerisme
Konsumerisme kata dasarnya adalah konsum yang diambil dari bahasa Inggris yaitu consume yang berarti memanfaatkan atau menghabiskan daya guna suatu barang atau jasa.
Konsumerisme itu sendiri merupakan gerakan konsumen (consumer movement) yang mempertanyakan kembali dampak - dampak aktivitas pasar bagi konsumen (akhir). Dalam pengertian lebih luas, istilah kosumerisme dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan gerakan tidak sekadar hanya melingkupi isu kehidupan sehari - hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk, termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumer.
Dari berbagai defini di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsumerisme merupakan paham atau gaya hidup yang menganggap barang - barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, gaya hidup yang tidak hemat. Sebagai contoh dari konsumerisme adalah teknologi dan barang - barang eletronik yang ada pada saat ini, yang merupakan barang - barang canggih yang membuat kita harus memilikinya dan tidak dapat hidup tanpa adanya barang tersebut, seperti kemelakatan dan ketergantungan misalnya: handphone.


SUMBER:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/psikologi-konsumen-39/
http://www.wattpad.com/4248059-pengertian-perilaku-konsumen-contoh-kasus