Sabtu, 27 Oktober 2012

RESEP MACARONI SCHOTEL



Bahan:
§  500 gr macaroni elbow, rebus 3/4 matang ( Campurkan 1 sdm minyak goreng)
§  400 gr Keju, dipotong dadu
§  2 kaleng kornet yang 198 gram
§  200 gram daging sapi giling

Tumis sampai wangi:
§  2 buah bawang bombay potong kecil-kecil
§  4 siung bawang putih cincang
§  Margarin
 
Bumbu:
§  kaldu sesuai selera
§  Gula pasir secukupnya
§  Bubuk Merica dan Pala sesuai selera

Aduk rata:
§  1200 cc susu UHT full cream
§  10 butir telur kocok lepas

Topping:
§  2 sdm margarine
§  4 sdm tepung terigu
§  500 cc susu cair
§  garam, merica secukupnya
§  200 gr keju parut

Cara membuat:
1.       Panaskan kukusan dengan air secukupnya, ditutupi dengan serbet
Tumis bawang sampai wangi, campurkan daging giling dan kornet. masukkan bumbu, sesuaikan dengan selera.
2.       Macaroni yang sudah direbus sampai 3/4 matang (jangan terlalu lama supaya tidak lembek), angkat lalu tiriskan. Campurkan Macaroni ke campuran susu dan telur, aduk rata. Lalu campurkan tumisan daging, aduk rata. Campurkan keju, aduk rata. Tuang ke wadah apapun yang tahan panas. Masukkan ke dalam kukusan lalu kukus selama 15 menit (perhatikan waktu kukus, wadah yang lebih besar butuh waktu kukus lebih lama supaya matang).
3.       Sementara mengukus, siapkan topping: Lelehkan margarine, masukkan terigu, aduk cepat sampai rata. Tuangkan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk cepat agar tidak menggumpal. Tambahkan garam dan merica.
4.       Keluarkan schotel dari kukusan, tuangkan topping lalu taburi keju. Panggang sampai atasnya kecoklatan.

Note:
Ukuran loyang: kalo ingin tebal pake 22 x 22 cm, tapi kalo ingin tipis dipotong kecil2 alias finger foods bisa jadi 2 loyang (ukuran yang sama).

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan Kebudayaan

A.   MANUSIA
Dalam ilmu eksakta, pengertian manusia terbagi menjadi sebagai berikut:
1.      Ilmu kimia
Manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia.
2.      Ilmu fisika
Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi.
3.      Ilmu biologi
Manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia.

Dalam ilmu sosial, pengertian manusia terbagi menjadi sebagai berikut:
1.      Ilmu ekonomi
Manusia merupakan  makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan yang sering disebut homo economicus.
2.      Ilmu sosiologi
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri.
3.      Ilmu politik
Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
4.      Ilmu filsafat
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya yang sering disebut homo humanus.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1.      Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, sebagai berikut:
a.      Jasad
Jasad adalah badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dilihat, dan menempati ruang dan waktu.

b.      Hayat
Hayat adalah mengandung unsure hidup yang ditandai dengan gerak.

c.       Ruh
Ruh atau roh adalah bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran atau suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.

d.      Nafas
Nafas dalam pengertian diri atau keakuan adalah kesadaran tentang diri sendiri.

2.      Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur, sebagai berikut:
a.      Id
Id adalah struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libidomurni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irasional dan terkait masalah sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.

b.      Ego
Ego adalah bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id yang seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

c.       Superego
Superego adalah struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi, superego  menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

Dalam hal ini hakikat manusia terbagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
a.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

b.      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
-          Perasaan intelektual
-          Perasaan estetis
-          Perasaan etis
-     Perasaan diri
-     Perasaan sosial
-     Perasaan religious

c.       Makhluk biokultural adalah makhluk hayati yang budayawi.

d.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

B.   Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam Bahasa Inggris, kebudayaan disebut “culture” yang berasal dari kata latin Colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam Bahasa Indonesia.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem ide, gagasan, alam fikir manusia, melakukan aktifitas yang diperoleh dengan proses belajar. Menurut Fischer, kebudayaan – kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain lingkungan geografis, induk bangsa, dan kontak antar bangsa.
Dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi yang mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, sebagai berikut :
1.      Sistem Religi
Sistem religi berwujud sebagai system keyakinan dan gagasan – gagasan tentang Tuhan, dewa – dewa, ruh – ruh halus, neraka, dan surga. Selain itu, juga dapat berbentuk upacara atau benda – benda suci serta religious.

2.      Sistem Organisasi Sosial
Organisasi sosial terdiri dari sub – sub: sistem kekerabatan, sistem komunitas, sistem pelapisan sosial, sistem politik, dan lain – lain.

3.      Sistem  Ilmu Pengetahuan
Sistem pengetahuan manusia meliputi teknologi dan kepandaian dalam hal tertentu. Misalnya, pada masyarakat nelayan, ada pengetahuan tentang musim perpindahan ikan, dan alat untuk menangkap ikan.

4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup
Unsur kebudayaan inidapat diperinci ke dalam sub – sub: perburuan, perladangan, perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, industri, kerajinan, pertambangan, industri jasa, dan industri manufaktur.

5.      Sistem Teknologi dan Peralatan Hidup
Unsur budaya ini terdiri dari alat – alat produksi, senajta, wadah, alat untuk menyalakan api, pakaian dan perhiasan, perumahan, dan alat transportasi.

6.      Kesenian
Kesenian berwujud berupa gagasan – gagasan, ciptaan, pikiran, dongeng, atau syair yang indah, juga dapat berupa tindakan interaksi berpola antara sesama seniman pencipta, penyelenggara, sponsor kesenian, pendengar, penonton, maupun peminat hasil kesenian. Di samping itu, wujudnya dapat berupa benda – benda yang indah, dan candi, dan kain tenun.

7.      Bahasa
Unsur bahasa terdiri dari bahasa lisan, bahasa tertulis dan naskah kuno.

Kebudayaan manusia terbagi menjadi ke dalam 3 wujud, sebagai berikut:
1.      Sistem budaya
Sistem ini menunjukkan wujud ide dari kebudayaan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun dilihat, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.

2.      Sistem sosial
Sistem ini menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, dilihat dan didokumentasikan karena dalam sistem sosial ini terdapat aktivitas – aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Wujud ini bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.

3.      Unsur – unsur budaya fisik
Dimana seluruhnya merupakan hasil fisik atau benda – benda kebudayaan. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan.


Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan, sebagai berikut:
a.      Factor pendorong perubahan kebudayaan
-          Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi (kebudayaan  material).

-          Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.

-          Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.


b.      Factor penghambat perubahan kebudayaan
-          Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah, seperti adat istiadat dan keyakinan agama (kebudayaan non material).

-          Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur – unsure perubahan terutama generasi tu yang kolot.

-          Ada juga  faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :

o   Faktor Intern
·         Perubahan Demografis
·         Konflik Sosial
·         Bencana Alam
·         Perubahan Lingkungan Alam

o   Faktor Ekstern
·         Perdagangan
·         Penyebaran Agama
·         Peperangan
Dampak negatif ini dapat dihindari oleh berbagai upaya, sebagai berikut:
a.      Pengenalan budaya masyarakat lain
b.      Memperbaiki kebijakan pembangunan yang lebih merata
c.       Menanamkan sikap toleransi dan empati sosial melalui pendidikan



C.    Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh :
-         Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan.
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

-         Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life)
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)

-         Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

-          Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

-          Kebudayaan berdasarkan profesi
Kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.



Sumber:
Dhohiri,Taufiq Rohman, Drs. M.Si. 2006. Antropologi 1. Jakarta: Yudhistira.